a.burastabs, a.burastabs:link, a.burastabs:visited {display:block; width:102px; height:30px; background:#444444; border:1px solid #ebebeb; margin-top:2px; text-align:center; text-decoration:none; font-family:arial, sans-serif; font-size:12px; font-weight:bold;color:#FFFFFF; line-height:25px; overflow:hidden; float:left;} a.burastabs:hover {color:#FFFFFF; background:#666666;} #burasbar {width:auto; margin:0 auto;}
CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Tuesday, June 25, 2013

PEMBAHASAN PRAKTIKUM PENENTUAN GOLONGAN DARAH

PEMBAHASAN

          Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan golongan darah seseorang. Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai
          Darah terdiri dari dua komponen yaitu padat dan cair, komponen cair dalam darah disebut plasma darah sedangkan komponen padat dalam darah disebut sel darah. Sel darah sendiri mengandung eritrosit, leukosit dan trombosit. Dalam plasma darah dijumpai senyawa kimia yang disebut dengan agglutinin. Aglutinin disebut juga antibodi yaitu senyawa kimia yang berperan dalam menjalankan fungsi sistem kekebalan tubuh. Aglutinin berupa sekumpulan senyawa yang terbentuk di dalam darah akibat infeksi bakteri yang dapat menyebabkan penggumpalan bersama bakteri itu. Sedangkan dalam sel darah merah terdapat senyawa yang disebut aglutinogen. Aglutinogen disebut juga antigen. Antigen sendiri diartikan sebagai senyawa kimia yang dapat merangsang aktifnya sistem kekebalan tubuh. Dalam kehidupan kita antigen bisa diartikan sebagai senyawa kimia yang dapat menyebabkan penyakit. Antigen ada 2 macam yaitu antigen A dan antigen B.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibody yang terkandung dalam darahnya.
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Pada darah setiap manusia tidak akan dijumpai Aglutinogen/antigen dan zat antinya (zat yang dapat menggumpalkan antigen). Jadi, jika seseorang memiliki aglutinin A maka dalam darahnya tidak akan dijumpai aglutinin a yang dapat menggumpalkannya. Sama halnya dengan orang yang memiliki antigen B, maka di dalam darahnya tidak akan dijumpai zat penggumpalnya. Demikian juga dengan orang yang memiliki aglutinin A dan B, maka di dalam darahnya tidak akan ada aglutinin sama sekali. berbeda dengan orang yang tidak memiliki aglutinogen, di dalam darahnya akan dijumpai 2 macam aglutinin yaitu aglutinin a dan aglutinin b.
Dalam praktikum ini penentuan golongan darah dilakukan dengan menggunakan tes aglutinasi. Aglutinasi terjadi akibat adanya reaksi antara antigen dengan antibody sejenis. Pada praktikum ini digunakan larutan antisera yang mengandung aneka aglutinin pada kaca slide dan dilihat apakah terjadi aglutinasi atau tidak. Larutan antisera A mengandung antibody a yang diperoleh dari plasma golongan darah B. Larutan antisera B mengandung antibody B yang diperoleh dari plasma golongan darah A.
Pada praktikum ini mula-mula gelas objek dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian A, B dan C. Kemudian pada masing-masing bagian diberi setetes darah probandus, setelah itu pada bagian A diberi setetes antisera A, pada bagian B diberi setetes antisera B dan pada bagian C diberi setetes antisera AB. Aduk campuran dengan menggunakan lidi pengaduk yang masih bersih, setelah itu diamati apakah terbentuk aglutinasi atau tidak.
Setelah diamati, ternyata dari hasil percobaan terbentuk aglutinasi pada bagian A dan C. Hal ini berarti probandus memiliki golongan darah A. Aglutinasi yang terbentuk pada bagian A terjadi karena adanya reaksi antara antigen A yang terdapat dalam membran eritrosit probandus dengan antibody a yang terdapat dalam antiserum A. Sedangkan Aglutinasi pada daerah C terjadi karena reaksi antara antigen A yang terdapat pada membrane eritrosit probandus dengan antibody a-B yang terdapat dalam antiserum AB.

Setiap orang wajib untuk mengetahui golongan darahnya, hal ini bertujuan agar ketika seseorang tersebut melakukan tranfusi darah tidak terjadi inkompatibilitas ABO yang dapat menyebabkan darah menjadi lisis (menggumpal dan memisah menjadi cairan) dan berujung pada kematian.

No comments :

Post a Comment