PEMBAHASAN
Tujuan
dari praktikum ini adalah untuk menentukan golongan darah seseorang. Golongan darah adalah pengklasifikasian darah
dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis
penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor
Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai
Darah terdiri
dari dua komponen yaitu padat dan cair, komponen cair dalam darah disebut
plasma darah sedangkan komponen padat dalam darah disebut sel darah. Sel darah
sendiri mengandung eritrosit, leukosit dan trombosit. Dalam plasma darah
dijumpai senyawa kimia yang disebut dengan agglutinin. Aglutinin
disebut juga antibodi yaitu senyawa kimia yang berperan dalam menjalankan
fungsi sistem kekebalan tubuh. Aglutinin berupa sekumpulan senyawa yang
terbentuk di dalam darah akibat infeksi bakteri yang dapat menyebabkan
penggumpalan bersama bakteri itu. Sedangkan dalam sel darah merah terdapat senyawa
yang disebut aglutinogen. Aglutinogen
disebut juga antigen. Antigen sendiri diartikan sebagai senyawa kimia yang
dapat merangsang aktifnya sistem kekebalan tubuh. Dalam kehidupan kita antigen
bisa diartikan sebagai senyawa kimia yang dapat menyebabkan penyakit. Antigen
ada 2 macam yaitu antigen A dan antigen B.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis
antigen dan antibody yang terkandung dalam darahnya.
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan
antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap
antigen B dalam serum darahnya.
Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari
orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada
permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam
serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat
menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah
dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A
maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah
dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien
universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat
mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa
antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang
dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang
dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama
O-negatif.
Pada darah setiap manusia tidak akan
dijumpai Aglutinogen/antigen dan zat antinya (zat yang dapat menggumpalkan
antigen). Jadi, jika seseorang memiliki aglutinin A maka dalam darahnya tidak
akan dijumpai aglutinin a yang dapat
menggumpalkannya. Sama halnya dengan orang yang memiliki antigen B, maka di
dalam darahnya tidak akan dijumpai zat penggumpalnya. Demikian juga dengan
orang yang memiliki aglutinin A dan B, maka di dalam darahnya tidak akan ada
aglutinin sama sekali. berbeda dengan orang yang tidak memiliki aglutinogen, di
dalam darahnya akan dijumpai 2 macam aglutinin yaitu aglutinin a dan aglutinin
b.
Dalam praktikum ini penentuan golongan
darah dilakukan dengan menggunakan tes aglutinasi. Aglutinasi terjadi akibat
adanya reaksi antara antigen dengan antibody sejenis. Pada praktikum ini
digunakan larutan antisera yang mengandung aneka aglutinin pada kaca slide dan
dilihat apakah terjadi aglutinasi atau tidak. Larutan antisera A mengandung
antibody a yang diperoleh dari plasma golongan darah B. Larutan antisera B
mengandung antibody B yang diperoleh dari plasma golongan darah A.
Pada praktikum ini mula-mula gelas
objek dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian A, B dan C. Kemudian pada
masing-masing bagian diberi setetes darah probandus, setelah itu pada bagian A
diberi setetes antisera A, pada bagian B diberi setetes antisera B dan pada
bagian C diberi setetes antisera AB. Aduk campuran dengan menggunakan lidi
pengaduk yang masih bersih, setelah itu diamati apakah terbentuk aglutinasi
atau tidak.
Setelah diamati, ternyata dari hasil percobaan
terbentuk aglutinasi pada bagian A dan C. Hal ini berarti probandus memiliki
golongan darah A. Aglutinasi yang terbentuk pada bagian A terjadi karena adanya
reaksi antara antigen A yang terdapat dalam membran eritrosit probandus dengan antibody
a yang terdapat dalam antiserum A. Sedangkan Aglutinasi pada daerah C terjadi
karena reaksi antara antigen A yang terdapat pada membrane eritrosit probandus
dengan antibody a-B yang terdapat dalam antiserum AB.
Setiap orang wajib untuk mengetahui
golongan darahnya, hal ini bertujuan agar ketika seseorang tersebut melakukan
tranfusi darah tidak terjadi inkompatibilitas ABO yang dapat menyebabkan darah menjadi
lisis (menggumpal dan memisah menjadi cairan) dan berujung pada kematian.
No comments :
Post a Comment