a.burastabs, a.burastabs:link, a.burastabs:visited {display:block; width:102px; height:30px; background:#444444; border:1px solid #ebebeb; margin-top:2px; text-align:center; text-decoration:none; font-family:arial, sans-serif; font-size:12px; font-weight:bold;color:#FFFFFF; line-height:25px; overflow:hidden; float:left;} a.burastabs:hover {color:#FFFFFF; background:#666666;} #burasbar {width:auto; margin:0 auto;}
CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Thursday, June 6, 2013

PEMBAHASAN PENETAPAN KADAR ASAM AMINO DENGAN TITRASI FORMOL

PEMBAHASAN

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kadar asam amino dalam gelatin yang dipecah oleh enzim papain dengan titrasi formol. Titrasi formol merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengetahui kadar protein dalam suatu bahan. Titrasi formol hanya tepat digunakan untuk menentukan suatu proses terjadinya pemecahan protein dan kurang tepat untuk penentuan jenis protein.
Dalam praktikum ini digunakan gelatin sebagai sumber asam amino dan enzim papain yang merupakan enzim proteolitik. Enzim proteolitik atau disebut juga protease merupakan kelompok enzim yang menguraikan protein menjadi molekul yang lebih kecil. Setiap tipe enzim protease memiliki kemampuan berbeda dalam menghidrolisis ikatan peptide, dengan kata lain sifat kerja enzim adalah spesifik sehingga dalam praktikum ini digunakan enzim papain yang dapat memecah kandungan protein yang terdapat dalam gelatin. Gelatin mengandung 9 asam amino essensial yang diperlukan oleh tubuh.
Pada praktikum ini hal pertama yang dilakukan adalah membuat larutan gelatin 5%. Larutan gelatin 5% dibuat dengan cara melarutkan 5gr gelatin kedalam 100ml air hangat. Gelatin mudah larut dalam air hangat dan jika dilarutkan dalam air dingin gelatin akan menggumpal. Kedalam larutan gelatin ini kemudian ditambahkan 3 tetes phenolptalein dan NaOH 0,1N tetes demi tetes menggunakan pipet hingga muncul warna merah muda setelah itu ditambahkan HCl 0,1N tetes demi tetes hingga warna merah muda hilang. Setelah itu campuran tersebut dimasukkan ke dalam incubator dengan suhu 38oC selama 15 menit. Penambahan NaOH dan HCl bertujuan untuk menetralkan campuran.
Setelah itu dibuat larutan papain 25ml dan ditambahkan indicator phenolptalein, setelah itu ditambahkan NaOH 0,1N tetes demi tetes hingga muncul warna merah muda kemudian ditambahkan HCl 0,1N hingga warna merah muda hilang. Perubahan warna yang terjadi disebabkan karena adanya indicator phenolptalein, dimana phenolptalein akan berwarna merah muda ketika suasana basa dan menjadi tidak berwarna ketika suasana asam.
Setelah campuran gelatin diinkubasi selama 15 menit kemudian ditambahkan campuran papain yang sudah dibuat tadi kedalamnya dengan tujuan untuk menghidrolisis protein yang terkandung dalam gelatin menjadi asam amino sehingga asam amino yang terdapat dalam gelatin tersebut dapat diketahui kadarnya.
Dalam interval waktu yang telah ditentukan yaitu 0, 15, 30, 60, 90 dan 120 menit dilakukan sampling dengan cara mengambil 10 ml campuran, kemudian dididihkan untuk merusak enzim sehingga proses hidrolisis protein yang terdapat dalam gelatin terhenti setelah itu didinginkan dan ditambah dengan 15 ml formalin netral dan 3 tetes indicator phenolptalein kemudian segera dititrasi dengan NaOH 0,02M. Penambahan formalin berfungsi untuk membentuk dimethilol. Dengan terbentuknya dimethilol ini, berarti gugus asam amino sudah terikat dan tidak akan mempengaruhi reaksi antara asam (gugus karboksil) dengan basa NaOH sehingga akhir titrasi dapat diakhiri dengan tepat. Titrasi berakhir dengan titik akhir warna merah muda.



Setiap setelah dilakukan sampling campuran harus dimasukkan kembali kedalam incubator agar proses hidrolisis tetap berlangsung. Setiap sampling dilakukan duplo agar kesimpulan yang didapatkan mendekati akurat, seharusnya setiap sampling dilakukan lebih dari 2x, namun karena keterbatasan waktu maka pada percobaan ini setiap sampling haynya dilakukan 2x.

          Secara teori semakin lama interval waktu maka kadar asam amino akan semakin besar, hal ini disebabkan karena semakin lama waktu yang diberikan maka waktu yang dimiliki enzim papain untuk memecah protein menjadi asam amino semakin lama sehingga kadar asam amino semakin banyak. Namun, pada praktikum ini kadar asam amino pada menit 15 turun dari kadar asam amino pada menit sebelumnya hal ini dapat disebabkan karena beberapa faktor diantaranya adalah kurangnya ketelitian dalam melakukan percobaan dan kurangnya ketelitian dalam memipet sampel.

2 comments :

  1. saya mau tanya
    diinkubasinya suhu berapa ya?
    terus pakai alat apa?
    terima kasih

    ReplyDelete
  2. Suhu 37° pakai alat inkubator @aqusluqman

    ReplyDelete